Monday, 31 July 2017

Serie A Makin Sengit Musim Depan, Bisakah Juve Scudetto Lagi?


Foxborough - Persaingan di Serie A musim depan bakal lebih sengit. Juventus akan mendapat tantangan besar demi mempertahankan scudetto ketujuh beruntunnya.

Juve selama beberapa musim terakhir relatif tak punya pesaing yang benar-benar bisa merepotkan. Alhasil, 'Si Nyonya Besar' dengan mudahnya meraih Scudetto untuk enam musim beruntun, sebuah rekor baru di Serie A.

Praktis hanya AS Roma dan Napoli yang jadi pesaing Juve meski keduanya akhirnya kerap kedodoran di pertengahan musim. Sementara AC Milan dan Inter Milan masih berkutat dengan persoalan keuangan mereka sehingga sulit konsisten tampil di papan atas.

Tapi, untuk musim 2017/2018, Juve bakal mendapati musim terberat mereka sejak jadi raja Italia lagi. Pasalnya beberapa tim pesaing sudah berbenah serius terutama Milan dengan belanja gila-gilaannya.

Tak cuma mengambil Leonardo Bonucci dari Juve, Milan juga mendatangkan Lucas Biglia, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, Andrea Conti, Ricardo Rodriguez, Mateo Musacchio, Franck Kessie, dan Fabio Borini. Bahkan Milan berencana mendatangkan satu pemain lagi.

Roma meski kehilangan Leandro Paredes dan Mohamed Salah, mereka memboyong beberapa pemain seperti Rick Karsdorp, Cengiz Under, Aleksandar Kolarov, Maxime Gonalons, Lorenzo Pellegrini, dan Hector Moreno. Apalagi Radja Nainggolan serta Edin Dzeko tetap memperkuat tim itu musim depan.

Inter Milan merekrut Luciano Spalletti guna memaksimalkan potensi skuat mereka musim lalu plus ditambah pemai baru seperti Borja Valero dan Milan Skriniar. Sementara, Napoli meski tak aktif di bursa transfer mampu mempertahankan para pemain topnya.

"Tur pramusim di AS ini bagus untuk kami dan penting untuk memanaskan mesin jelang musim baru," ujar kiper Juve, Gianluigi Buffon, seperti dikutip Soccerway.

"Ini akan jadi musim yang sangat sulit untuk Juventus, karena tim-tim banyak melakukan pembelian seperti Roma, Inter, dan Milan, sementara Napoli mampu mempertahankan para pemain bintangnya," sambungnya.

"Meski demikian Juve tetap yakin pada kemampuan mereka sendiri, meski ada harga mahal harus dikeluarkan untuk mendapat kesuksesan dan kami rasa kami bisa tampil pada bentuk terbaik lagi," tutupnya.

Juve mendatangkan Federico Bernardeschi, Douglas Costa, Wojciech Szczesny, Mattia De Sciglio, dan Rodrigo Bentancur, serta mempermanenkan Juan Cuadrado dan Medhi Benatia.

Chelsea Wajib Lari Kencang Sejak Awal Musim


Singapura - Chelsea tentu tak ingin kejadian dua musim lalu terulang. Maka dari itu The Blues diminta berlari kencang sejak awal musim demi eksistensi di papan atas.

Chelsea berstatus sebagai juara bertahan musim ini tentu jadi unggulan utama untuk menjuarai Premier League 2017/2018. Apalagi 'Si Biru' juga sudah melakukan beberapa pembelian demi memperkuat skuat mereka.

Tapi ketatnya persaingan Premier League kerap kali memakan korban yakni juara bertahan. Chelsea pernah merasakannya di musim 2015/2016 saat mereka berstatus juara bertahan.

Di musim ketiga Jose Mourinho itu, Chelsea gagal menang di laga pramusim, kalah dari Arsenal di Community Shield, dan berujung start buruk di Premier League. Pada akhirnya, Mourinho dipecat di bulan Desember karena Chelsea terpuruk di papan bawah sebelum akhirnya finis posisi kesepuluh.

Sementara, Leicester City sebagai juara bertahan musim lalu juga mengalami hal serupa. Meski hanya kehilangan N'Golo Kante, The Foxes hancur lebur, berada lama di zona degradasi, memecat Claudio Ranieri, sebelum finis posisi ke-12.

Hal inilah yang tak ingin diulangi Chelsea di musim depan. Oleh karenanya para pemain tim London Barat itu diminta tancap gas sedari laga Community Shield demi menjaga kans bersaing di papan atas. Apalagi Chelsea juga harus berkompetisi di Liga Champions yang membuat jadwal makin padat.

"Start bagus membantu kami menjaga level itu sepanjang musim. Itu terjadi pada kami dua musim lalu. Kami tidak memulai dengan baik, tapi kami tidak boleh memikirkan itu lagi. Kami harus menatap ke depan dan bekerja keras serta berharap hal itu tidak terjadi lagi," ujar Courtois seperti dikutip Daily Mail.

"Untuk Leicester, mereka tampil luar biasa saat jadi juara. Musim sebelumnya mereka kesulitan sepanjang musim hingga akhirnya lolos degradasi di pekan-pekan terakhir," sambungnya.

"Tentu tidak buruk jika mereka finis posisi ke-12 musim lalu. Tapi bagi kami, misi kami adalah bertarung memperebutkan gelar juara hingga pekan terakhir musim depan. Jika tidak, setidaknya finis setinggi mungkin dan tentunya lolos ke Liga Champions," tutup Courtois.

Chelsea akan menghadapi Arsenal di Community Shield pada 6 Agustus sebelum melakoni laga perdana liga lawan Burnley 12 Agustus.
 

Pique: Neymar, Pilih Uang atau Trofi?


Miami Gardens - Gerard Pique meminta Neymar segera memutuskan soal masa depannya. Neymar harus memilih; uang dari Paris Saint-Germain atau trofi di Barcelona.

Neymar jadi sorotan di bursa transfer kali ini dengan isu kepindahannya ke PSG. Pemain berusia 25 tahun itu disebut-sebut akan hengkang dengan harga fantastis yakni 222 juta euro atau sekitar 3 triliun lebih.

Tak cuma biaya transfer yang sedemikian besarnya, Neymar juga akan mendapat gaji sekitar 30 juta euro per musim atau lebih dari Rp 400 M.

Rumor soal kepindahan Neymar ini lantas mengganggu Barca dan berkali-kali klub itu membantahnya. Tapi bukannya mereda, isu kian membesar setelah Neymar terlibat keributan dengan bek baru Blaugrana, Nelson Semedo, di sesi latihan pramusim.

Pique mengatakan Neymar memang butuh bantuan untuk membuat keputusan dengan jernih. Sebagai teman dekat Nemar di klub, Pique terus membujuk agar dia mau bertahan.

"Neymar dan saya sangat dekat, saya ingin dia bertahan, saya tahu situasinya. Sekarang dia tidak tahu apa yang mesti dilakukan dan kami coba membantunya, siapapun yang paling dekat dengannya, untuk membuat keputusan," tutur Pique seperti dilansir Sky Sports.

Meski begitu, Pique juga meminta ketegasan dari Neymar antara gelontoran uang dari PSG atau bertahan di Barca yang lebih memungkinkan si pemain mendapat gelar lebih banyak.

"Kami harus mendesaknya untuk bertahan. Saya ingin dia bertahan. Mari lihat apa yang terjadi," lanjut Pique.

"Semua tergantung pada apa yang dia mau, dia bisa ke klub mana saja di dunia: ke PSG, Barcelona, Chelsea atau Manchester City. Semua tim menginginkannya tapi dia harus memutuskan apa prioritasnya. Apa yang dia inginkan? Lebih banyak uang atau trofi?"

"Sama halnya seperti di sini, di Amerika Serikat. Ada pemain NBA yang tidak mau mendapatkan banyak uang untuk memenangkan gelar. Terkadang anda harus membuat keputusan dalam hidup dan ini semua adalah tentang prioritas," tutupnya.
 

Wednesday, 26 July 2017

Sembilan Tahun Melatih, Total Belanja Guardiola Rp 15,4 T


Jakarta - Sembilan tahun jadi pelatih, Pep Guardiola terhitung boros saat membeli pemain. Total belanjanya nyaris mencapai 1 miliar euro atau sekitar Rp 15,4 triliun!

Guardiola memang dikenal sebagai pelatih jempolan sejak eranya di Barcelona. Kemunculannya di tim utama pada 2008 langsung mengejutkan banyak orang ketika dia membawa Los Cules meraih treble di musim perdananya.

Minim pengalaman melatih, Guardiola dianggap sukses dengan sepakbola tiki-taka serta kebijakannya memakai pemain binaan La Masia. Sebut saja nama-nama seperti Pedro Rodriguez, Sergio Busquets, Gerard Pique, Andres Iniesta, dan tentunya Lionel Messi.

Mereka semua jadi tulang punggung tim di era Guardiola. Plus beberapa lulusan La Masia lain seperti Thiago Alcantara, Bojan Krkic, Gerard Deulofeu Sergi Roberto, dan lainnya, yang sempat diroketkan pelatih berkepala plontos itu.

Itu pula yang dilanjutkan Guardiola saat menjadi pelatih Bayern Munich dan kini di Manchester City. Kedua klub itu memilih Guardiola selain karena pencapaiannya sebagai manajer, tapi juga kemampuannya mengorbitkan pemain muda.

Tapi jangan salah kalau Guardiola pun tak mengharamkan yang namanya belanja pemain bintang. Justru Guardiola kecenderungan memanfaatkan kekayaan klub-klub yang pernah dilatihnya.

Di musim pertamanya melatih Barca tahun 2008, Guardiola menghabiskan 96 juta euro atau sekitar Rp 1,4 T dengan Dani Alves sebagai salah satu pembelian termahalnya. Lalu berlanjut ke musim berikutnya dengan total belanja 113 juta euro, lalu 72,5 juta euro, dan 60 juta euro di musim terakhirnya.

Berlanjut di Bayern Munich pada tahun 2013, Guardiola membuat klub Jerman itu keluar duit 62 juta euro di musim perdananya. Laju belanja Guardiola di Bayern boleh dikatakan dapat direm mengingat Bayern enggan mengeluarkan uang berlebihan untuk transfer.

Di musim keduanya, Guardiola bahkan cuma mengeluarkan 53,4 juta euro dan 66,5 juta euro. Barulah di Manchester City, Guardiola seperti "kesetanan" karena mengeluarkan dana transfer yang begitu besar.

Pada musim 2016/2017 yang merupakan tahun pertamanya jadi manajer City, Guardiola mengeluarkan 213 juta euro. Di musim panas ini, 240 juta euro (Rp 3,7 T) dihabiskan meski bursa transfer baru ditutup 31 Agustus mendatang!

Total 240 juta euro itu cuma kalah dari Real Madrid yang menghabiskan 250 juta euro di musim 2009/2010 saat mendatangkan Kaka serta Cristiano Ronaldo. Itu masih akan bertambah mengingat Guardiola masih mengincar beberapa pemain lagi.

Jumlah yang begitu besar mengingat rata-rata per musim sejak debutnya sebagai pelatih, Guardiola menghabiskan sekitar 110 juta euro atau lebih dari Rp 1 triliun. Dari total belanja sekitar 998,4 juta euro itu, sebagian besar dihabiskan Guardiola justru untuk membeli para pemain belakang/kiper.

Ada 436 juta euro (Rp 6,7 T) dikeluarkan untuk memboyong personil lini pertahanan baik itu bek maupun kiper. Untuk bek, ada Benjamin Mendy (57 juta euro), Kyle Walker (55,6 juta euro), dan John Stones (51 juta euro) yang diboyong dalam setahun terakhir. Di sektor kiper, Ederson yang didatangkan City dari Benfica musim panas ini menghabiskan dana 40 juta euro.

Padahal untuk membeli penyerang, City "cuma" menghabiskan sekitar 382 juta euro dan sektor gelandang sebagai elemen utama gaya mainnya, Guardiola bahkan hanya mengeluarkan 180 juta euro.

Meski demikian, pembelian termahal Guardiola masih atas nama Zlatan Ibrahimovic dengan banderol 69,5 juta euro saat diboyong Barca dari Inter Milan pada musim panas 2009. Itu juga belum menyertakan nilai jual Samuel Eto'o dalam paket pembelian Ibrahimovic. Demikian dikutip dari Marca.

Jadi menurut Anda, Guardiola itu jago dari sononya atau terbantu para pemainnya?
 

Tuesday, 25 July 2017

Belanja Everton dan West Ham adalah Ancaman untuk Enam Besar Premier League


Jakarta - 'West Ham United membidik titel juara' cetus Jose Mourinho menyoal aktivitas transfer The Hammers. Mourinho dan manajer klub papan atas lain harusnya tak cuma mewaspadai West Ham karena ada juga Everton yang menggeliat di bursa transfer.

Javier 'Chicharito' Hernandez jadi nama terbaru yang masuk skuat West Ham untuk musim 2017/2018. Dia diboyong dari Bayer Leverkusen dengan nilai 16 juta poundsterling. 

Chicharito membuat 59 gol saat memperkuat MU dari 2010 sampai 2015, untuk kemudian bergabung dengan Leverkusen dan menjadi tambah subur di sana. Di Premier League dia punya rasio gol permenit yang impresif: satu gol setiap 130,2 menit. Dia duduk di posisi lima daftar pemain dengan rasio gol per menit paling tinggi sepanjang sejarah Premier League.

Penyerang asal Meksiko itu diharapkan bisa jadi amunisi utama West Ham untuk mengangkat mereka ke papan atas. The Hammers sudah sudah melakukan aktivitas transfer yang sangat baik di musim panas ini. Selain meminjam Joe Hart dari Manchester City, mereka telah mendapatkan Pablo Zabaleta (juga dari City), serta memboyong Marco Arnautovic dari Stoke City.

West Ham finis di posisi 11 musim lalu, hasil yang mengecewakan jika dibanding penampilan oke di musim sebelumnya saat mereka sempat bertarung di posisi empat besar.

Persaingan papan atas Premier League berpotensi makin ramai jika melihat aktivitas transfer Everton. The Toffees memang ditinggal Romelu Lukaku yang menyeberang ke Manchester United, tapi mereka
melakukan pembelian yang bisa membuat seluruh fansnya menaruh harapan besar di musim 2017/2018.
Yang utama tentu saja kepulangan Wayne Rooney. The Hammers juga membayar mahal untuk Jordan Pickford, yang kini menjadi kiper paling mahal Inggris setelah diboyong dengan harga 30 juta poundsterling dari Sunderland. Everton juga banyak dipuji atas keberhasilan mendatangkan Michael Keane.

Jangan lupakan juga Davy Klaassen yang musim lalu bikin 14 gol untuk Ajax Amsterdam, juga penyerang muda Spanyol jebolan La Masia, Sandro Ramírez, yang ditebus dari Malaga. Sang striker bikin 14 gol dari 30 penampilan di La Liga musim kemarin.

Belanja Everton belum berhenti sampai di situ. Manajemen klub membuktikan mereka berani mengeluarkan uang banyak saat menawar Gylfi Sigurdsson dengan harga 45 juta poundsterling. Kabar terbaru, Swansea menolak penawaran yang diajukan.
 
Selain dua kali dihajar Chelsea di musim lalu, Everton tampil cukup solid saat berhadapan dengan tim papan atas. Menuntaskan musim di posisi tujuh membuka peluang skuat Ronald Koeman untuk dapat hasil lebih oke di musim mendatang. Dan di bursa transfer musim panas ini, Koeman mendapatkan amunisi yang dia butuhkan untuk bersaing dengan duo Manchester, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, dan tentunya Liverpool.

Transfer Everton Musim Ini
Masuk
Nathangelo Markelo
Davy Klaassen
Henry Onyekuru
Jordan Pickford
Michael Keane
Sandro Ramírez
Boris Mathis
Josh Bowler
Wayne Rooney
Cuco Martina
Transfer West Ham Musim IniMasuk
Pablo Zabaleta
Anouar El Mhassani
Javier Hernández
Marko Arnautović