Jakarta - Claudio Bravo mengundang atensi cukup besar menjelang final Piala Konfederasi 2017 antara Cile dan Jerman di Stadion Krestovsky, Minggu (2/7/2017).
Maklum, penjaga gawang berusia 34 tahun itu menjadi protagonis utama saat Cile menyingkirkan Portugal pada babak semifinal. Dia menggagalkan eksekusi Ricardo Quaresma, Joao Moutinho, dan Luis Nani dalam drama adu penalti.
Rekaman tersebut menambah deretan kesuksesan Claudio Bravo khusus duel titik putih setelah final Copa America 2015 dan 2016. Dengan begitu, dia selalu memenangi tiga adu penalti terakhir bersama negaranya.
Atas dasar itu, Bravo mendapatkan apresiasi dari Jaochim Loew selaku pelatih lawan menjelang partai puncak.
"Cile memiliki pemain hebat yang bisa mencetak gol dari titik putih. Namun, Bravo juga berperan penting. Dia merupakan 'pembunuh' penalti," ucap Loew.
Predikat 'pembunuh' penalti memang pantas disematkan kepada Bravo. Dia telah mengonfirmasi pula ketika menghadapi eksekutor pada waktu normal.
Total, kiper milik Manchester City itu sudah menggagalkan sepuluh eksekutor sepanjang kariernya, termasuk nama-nama besar seperti Ronaldinho, Robin van Persie, Cesc Fabregas, dan Luis Suarez.
Menghitung total 27 kemasukan dari titik putih, Bravo berarti mencatatkan rapor kesuksesan 27 persen.
Hanya, pujian Loew kepada Bravo bukanlah berarti rasa gentar apabila pemenang Piala Konfederasi harus ditentukan lewat babak "tos-tosan".
"Kami akan menghindari itu. Namun, kami juga tidak memendam kekhawatiran karena memiliki sejumlah pemain hebat untuk penalti," kata Loew.
Tidak cuma eksekutor, Jerman juga bermodalkan Marc-Andre ter Stegen. Pemilik nama terakhir pantas mendapatkan label 'pembunuh' penalti seperti halnya Bravo.
Dia menaklukkan delapan dari total 33 penendang sepanjang karier atau mencatatkan rapor kesuksesan 24 persen.
Perlu dicatat pula, Sergio Aguero, Edin Dzeko, dan Thomas Mueller meramaikan daftar korban Ter Stegen.
Jam terbang di level internasional menjadi pembeda antara Ter Stegen dan Bravo. Nama yang disebutkan pertama belum pernah melakoni adu penalti bersama timnas.
Maklum, jumlah penampilan Ter Stegen bersama Jerman baru 13 kali karena dirinya sekadar menjadi pelapis Manuel Neuer.
Kemenangan lewat adu penalti Jerman atas Cile mungkin belum cukup buat Ter Stegen menggusur Neuer. Namun, dia setidaknya membuktikan lebih baik ketimbang Bravo, sosok yang sempat memaksa dirinya jadi kiper spesialis turnamen di Barcelona
Berikut ini adalah daftar penalti yang digagalkan Claudio Bravo:
16/11/2016: Cile vs Uruguay, Luis Suarez
02/10/2016: Tottenham Hotspur vs Manchester City, Erik Lamela
17/08/2016: Barcelona vs Athletic Bilbao, Vicente Iborra
18/04/2015: Barcelona vs Valencia, Dani Parejo
11/10/2014: Cile vs Peru, Paolo Guerrero
05/11/2013: Real Sociedad vs Manchester United, Robin van Persie
30/10/2013: Real Valladolid vs Real Sociedad, Patrick Elbert
02/11/2011: Spanyol vs Cile, Cesc Fabregas
31/10/2010: Malaga vs Real Sociedad, Apono
08/09/2008: Cile vs Brasil, Ronaldinho
Berikut ini adalah daftar penalti yang digagalkan Marc-Andre ter Stegen:
13/08/2016: Barcelona vs Celtic, Moussa Dembele
24/11/2015: Barcelona vs AS Roma, Edin Dzeko
18/03/2015: Barcelona vs Manchester City, Sergio Aguero
09/08/2013: Bayern Muenchen vs Borussia Moenchengladbach, Thomas Mueller
31/10/2012: Fortuna Duesseldorf vs Borussia Moenchengladbach, Jens Langeneke
26/09/2012: Borussia Moenchengladbach vs Hamburg SV, Rafael van der Vaart
23/09/2012: Bayer Leverkusen vs Borussia Moenchengladbach, Andre Schuerrle
21/06/2009: Borussia Moenchengladbach vs VfB Stuttgart, Pascal Breier
(FAZ/ www.garasigaming.com )