Manchester - Meski dinilai sebagian kalangan tak mengesankan, musim perdana Manchester United di bawah Jose Mourinho disebut eks bek, Gary Pallister, sudah fantastis.
MU menutup musim lalu di posisi enam Premier League, sehingga tak mendapatkan tiket Liga Champions dari jalu liga. Hasil ini dinilai mengecewakan mengingat 'Setan Merah' melakukan belanja besar dengan membeli Paul Pogba, Henrikh Mkhitaryan, dan Eric Bailly, serta merekrut Zlatan Ibrahimovic.
Meski demikian, MU juga mengakhiri kampanye di musim itu dengan tiga trofi. Setelah mengawali musim dengan trofi Community Shield, MU dalam perjalanannya memenangi Piala Liga Inggris dan Liga Europa.
Dari memenangi Liga Europa itulah MU mendapatkan tiket Liga Champions musim depan. Pallister menilai secara keseluruhan, raihan di musim perdana Mourinho ini bisa dibilang istimewa.
"Tentu saja memenangi tiga trofi itu sendiri fantastis, tapi yang menarik untuk semua orang pada akhir musim adalah kembali ke Liga Champions," kata Pallister dikutip Express.
"Itu sangat berarti untuk klub, tidak hanya secara finansial tapi juga untuk penggemar dan para pemain yang ingin terlibat di kompetisi terbesar di dunia. Luar biasa penting kami bisa ke sana dan kami melakukannya dengan amat bergaya di Stockholm," imbuhnya.
Pallister juga percaya hasil-hasil itu sudah sepantasnya membungkam suara-suara yang meragukan MU sepanjang musim. Malah sepatutnya itu juga bikin sejumlah tim rival iri.
"Kemenangan atas Ajax menghentikan banyak orang yang meragukan MU di luar sana, yang sebelumnya mengatakan itu adalah musim yang buruk karena United finis keenam," sambungnya.
"Okelah kami tidak lolos ke Liga Champions lewat posisi di Premier League. Tapi kami lolos dengan memenangi sebuah trofi kompetisi Eropa dan kami juga memenangi Piala Liga Inggris, belum termasuk Community Shield."
"Secara keseluruhan, beberapa tim akan cukup cemburu dengan musim Manchester United," demikian Pallister.
MU menutup musim lalu di posisi enam Premier League, sehingga tak mendapatkan tiket Liga Champions dari jalu liga. Hasil ini dinilai mengecewakan mengingat 'Setan Merah' melakukan belanja besar dengan membeli Paul Pogba, Henrikh Mkhitaryan, dan Eric Bailly, serta merekrut Zlatan Ibrahimovic.
Meski demikian, MU juga mengakhiri kampanye di musim itu dengan tiga trofi. Setelah mengawali musim dengan trofi Community Shield, MU dalam perjalanannya memenangi Piala Liga Inggris dan Liga Europa.
Dari memenangi Liga Europa itulah MU mendapatkan tiket Liga Champions musim depan. Pallister menilai secara keseluruhan, raihan di musim perdana Mourinho ini bisa dibilang istimewa.
"Tentu saja memenangi tiga trofi itu sendiri fantastis, tapi yang menarik untuk semua orang pada akhir musim adalah kembali ke Liga Champions," kata Pallister dikutip Express.
"Itu sangat berarti untuk klub, tidak hanya secara finansial tapi juga untuk penggemar dan para pemain yang ingin terlibat di kompetisi terbesar di dunia. Luar biasa penting kami bisa ke sana dan kami melakukannya dengan amat bergaya di Stockholm," imbuhnya.
Pallister juga percaya hasil-hasil itu sudah sepantasnya membungkam suara-suara yang meragukan MU sepanjang musim. Malah sepatutnya itu juga bikin sejumlah tim rival iri.
"Kemenangan atas Ajax menghentikan banyak orang yang meragukan MU di luar sana, yang sebelumnya mengatakan itu adalah musim yang buruk karena United finis keenam," sambungnya.
"Okelah kami tidak lolos ke Liga Champions lewat posisi di Premier League. Tapi kami lolos dengan memenangi sebuah trofi kompetisi Eropa dan kami juga memenangi Piala Liga Inggris, belum termasuk Community Shield."
"Secara keseluruhan, beberapa tim akan cukup cemburu dengan musim Manchester United," demikian Pallister.